Sabtu, 15 Januari 2011

kapan waktu istirahat seorang IRT ??



Kesal ...

itu yang aq rasain sekarang.
Kesal sama suasana dan kondisi yang mengharuskan kita untuk menyenangkan orang lain tapi orang-orang tersebut tidak perduli dengan apa yang kita rasakan.
Kesal dengan kondisi dimana kita harus melakukan sesuatu tapi tidak ada bantuan dari orang lain padahal kita mengharapkan bantuan tersebut.
Kesal melihat orang lain tidak perduli dengan beban yang kita bawa.
Kesal karena orang tersebut adalah orang-orang terdekat kita.



Apa mereka perduli berapa jam 1 hari aq harus berdiri menggendong anak dan melakukan pekerjaan rumah yang ga ada abis nya ??

Yang orang-orang itu cuma lihat adalah hasilnya. Tapi apa yang aq lakukan tidak ada yang memikirkan. Ga usah pikirin deh keberatan, simpati aja deh. Aq tidak pamrih akan apa yang telah aq lakukan karena itu memang harus aq kerjakan tapi ada sedikit bantuan dari pada hanya sekedar melihat aq tersusah-susah melakukan semua hal dengan anak dalam gendongan. Ga usah bantuin deh .. Gendong aja anaknya dari pada cuman bs komentar, tidur-tiduran, facebook-an, main game. Haaaaaa ..... menyedihkannya.

Ketika aq terbiasa untuk tidak begini aq dipaksa dan diwajibkan untuk mengurus beberapa orang lagi yang terkadang aq merasa mengurus banyak bayi. Melelahkan, sangat ... !! Kaki serasa mau patah, tulang rasanya mau lepas dari tempatnya, kepala rasanya mau meledak.

Itu ternyata yang menyebabkan banyak para wanita yang memilih untuk bekerja. Walaupun sisa gaji mereka hanya cukup untuk membayar gaji pembantu rumah tangga. Sukur banget kalo bisa lebihnya untuk bayar babysiter. Karena mereka memilih untuk meninggalkan pekerjaan rumah yang ga pernah ada abisnya untuk bertemu dengan dunia luar yang jauh lebih menyenangkan.

Mereka rela untuk tidak bertemu dengan anaknya dan menitipkan anaknya kepada orang-orang yang mereka percaya hanya untuk mencari kesenangan diluar rumah. Jadi terkadang istri bekerja itu bukan karena penghasilan suami yang tidak cukup tapi karena muak berada dirumah yang waktu kerjanya bisa sampai 18 jam 1 hari.

Yaaaa ... terbayangkan betapa stress nya para istri yang harus 24/7 berada dirumah mengurus semuanya dan memiliki suami dengan penghasilan yang sangat pas dengan kebutuhan rumah tangga saja ataupun dengan penghasilan yang kurang dari cukup setiap bulannya.

Segitu besarnya emosi seorang istri yang bermain dalam rumah tangga tetapi terkadang penghargaan itu tidak ada. Sangat ironis dibandingkan dengan para suami yang bisa menghabiskan 5 hari kerjanya untuk terus memiliki hubungan sosial dengan pihak luar, hari sabtunya digunakan untuk bermalas-malasan sendiri dirumah dan hari minggunya digunakan untuk bertemu dengan orang tuanya.

Jadi kapan seorang istri yang juga ibu bisa memiliki waktu istirahatnya ?






0 comments:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates